-->

MAKALAH KOMPRES HANGAT

MAKALAH KOMPRES HANGAT

Penyusun  : Linda Maisyura
Sekolah     : SMK Kesehatan Aceh Nusantara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Perkembangan kebidanan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan kebidanan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan kebidanan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek kebidanan. Pada masa lalu kebidanan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga kebidanan dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.

Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah.

Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan. Ada dua jenis kompres, yaitu kompres panas dan kompres dingin. Dimana dalam makalaah ini akan dijelaskan mengenai kompre panas.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan umum dan khusus dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
  1. Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah untuk mendapatkan nilai tugas dari guru mata pelajaran.
  2. Tujuan khusus
    a. Memberi pengetahuan tentang tatacara Kompres Hangat  kepada  masyarakat luas,                     khususnya di dunia kesehatan.
    b. Memberi pengembangan pendidikan mengenai SistemHukum Dan PeradilanInternasional.

1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
  1. Guna menambah wawasan mahasiswa mengenai materi yang dibahas dalam makalah ini
  2. Mengembangkan pemahaman mahasiswa tentang tatacara Kompres Hangat
  3. Meningkatkan keterampilan para mahasiswa dalam membuat makalah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Suhu Tubuh
Suhu tubuh merupakan panas yang dihasilkan oleh tubuh dan diatur oleh suatu pusat di dalam hipotalamus dari otak. Pusat ini bereaksi terhadap darah yang melaluinya. Bila diukur di dalam mulut atau anus, suhu yang terbaca menunjukkan “suhu tengah” dari tubuh, yaitu suhu dari organ – organ rongga dada dan rongga perut serta dari otak. Suhu mulut normal berkisar antara 36,0° - 37,5°C, suhu rektal/ anus sedikit lebih tinggi. Suhu yang terbaca di ketiak dan lipat paha sedikit lebih rendah (Ignatavicius, 2002).

Berdasarkan distribusi suhu di dalam tubuh, dikenal suhu inti (core temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada jaringan dalam, sepertikranial, toraks, rongga abdomen, dan rongga pelvis. Suhu ini biasanya dipertahankan relatif konstan (sekitar 37°C). selain itu, ada suhu permukaan (surface temperatur), yaitu suhu yang terdapat pada kulit, jaringan sub kutan, dan lemak. Suhu ini biasanya dapat berfluktuasi sebesar 20°C sampai 40°C (Corwin, 2001). 

Tubuh manusia merupakan organ yang mampu menghasilkan panas secara mandiri dan tidak tergantung pada suhu lingkungan. Tubuh manusia memiliki seperangkat sistem yang memungkinkan tubuh menghasilkan, mendistribusikan, dan mempertahankan suhu tubuh dalam keadaan konstan. Panas yang dihasilkan tubuh sebenarnya merupakan produk tambahan proses metabolisme yang utama (Corwin, 2001).

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik ( feed back ) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuhyang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik.Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37°C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan merangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Smletzer, 2002).

2.2. Kompres Hangat
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah radang menjadi lancar, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. Tujuan pemberian kompres hangat yaitu:        
  1. Memperlancar sirkulasi darah
  2. Menurunkan suhu tubuh
  3. Mengurangi rasa sakit
  4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
  5. Memperlancar pengeluaran eksudat
  6. Merangsang peristaltic usus

Efek dari kompres hangat untuk meningkatkan aliran darah ke bagian yang terinjuri. Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel, menyebabkan kemerahan local, dan bisa terjadi kelepuhan, sehingga kompres hangat hanya diberikan satu jam atau lebih.     

2.3. Penggunaan Kompres Hangat           
  • Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih nyaman.
  • Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah ke daerah.
  • Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada.

Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan beberapa efek fisiologis. Cara menggunakan kompres hangat:
  • Tempelkan ke bagian tubuh yang nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk yang telah dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
  • Peras kain yang digunakan untuk mengkompres, jangan terlalu basahc
  • Lama kompres sekitar 15-20 menit dan dapat diperpanjang.
  • Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan atau pemijatan.
  • Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.

2.4. Penatalaksanaan Kompres Hangat                                         
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam penggunaan kompres hangat.
Persiapan alat kompres hangat basah:
  1. Kom berisi air hangat (40-46c)
  2. Bak steril berisi 2 buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
  3. Kasa perban/kain segitiga
  4. Pengalas
  5. Sarung tangan bersih
  6. Bengkok 2 buah ( satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
  7. Waslap 4 buah
  8. Pinset anatomi 2 buah
  9. Korentang.

Cara kerja kompres hangat basah:
  1. Dekatkan alat-alat kedekat klien
  2. Cuci tangan
  3. Atur posisi klien yang nyaman
  4. Pasang penghalas dibawah daerah yang akan dikompres
  5. Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila bila diperban. Kemudian, buang bekas balutan kedalam bengkok kosong
  6. Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak steril, lalu masukkan kedalam kom yang berisi cairan hangat
  7. Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan pada area yang akan dikompres
  8. Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi dengan kasa kering. Selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
  9. Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai progam dengan anti balutan kompres tiap 5 menit
  10. Lepaskan sarung tangan
  11. Atur krmbali klien dengan posisi yang nyaman
  12. Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
  13. Cucu tangan
  14. Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kompres hangat basah:
  1. kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap hangat
  2. cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit terbakar
  3. kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
  4. untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril yang penting bersih.

Persiapan alat kompres hangat kering menggunakan buli-buli panas:
  1. Buli-buli panas dan sarung
  2. Termos berisi air panas/thermometer air panas
  3. Lap kerja

Cara kerja kompres hangat kering menggunakan buli-buli panas:
  1. Cuci tangan
  2. Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan    air panas, kencangkan penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu              kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di inginkan (50-60ºc)
  3. isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah bagian dari buli- buli tesebut. Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
      a. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat datar.
      b. Bagian atas buli-buli dilipat sampai kelihatan permukaan air dileher buli- buli
      c. Kemudian penutup  buli-buli di tutup dengan rapat/benar
  4.  Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli
  5. Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
  6. Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
  7. Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.
  8. Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas lagi, sesuai yang di kehendaki
  9. Bereskan alat alat bila sudah selesai
  10. Cuci tangan
  11. Dokumentasikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kompres hangan kering menggunakan buli-buli panas:
  1. buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
  2. pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke atas/samping
  3. bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
  4. buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Indikasi pemberian kompres hangat untuk klien yang kedinginan, klien dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti radang persendian, sepasme otot, adanya abses, dan hematoma.

Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.

3.2. Saran
Sebagai tenaga kesehatan kita bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh baik dilapangan maupun tidak ataupun dirumah sakit agar dapat menghasilkan perawatan yang maksimal terhadap klien kita.


DAFTAR PUSTAKA

http://lhinangelina.blogspot.com/2013/04/makalah-kompres-panas-dan-dingin.html diakses 21 des 2014
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi RevisiV. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Corwin, E. J. (2001). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Yohmi, E. (2008). Kompres Hangat. 21 Desember 2014, jam 22.33 WIB.
http://nursingbegin.com/kompres-hangat

Admin
How nice can share update information with you...

Sign out
Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar Yang Anda Sukai
How to style text in Disqus comments Top Disqus Commentators
  • To write a bold letter please use <strong></strong> or <b></b>.
  • To write a italic letter please use <em></em> or <i></i>.
  • To write a underline letter please use <u></u>.
  • To write a strikethrought letter please use <strike></strike>.
  • To write HTML code, please use <code></code> or <pre></pre> or <pre><code></code></pre>.
    And use parse tool below to easy get the style.
Show Parse Tool Hide Parse Tool

How to get ID DISQUS - http://disq.us/p/[ID DISQUS]

strong em u strike
pre code pre code spoiler
embed

0 Comment

Add Comment

Show Parse Tool Hide Parse Tool


Advertiser