Aku berjalan melalui jaringan tanpa lelah membawa gas-gas pernapasan, mengangkut zat-zat makanan tanpa letih dan mengedarkannya ke seleruh jaringan yang kudatangi. Aku juga mengangkut dan membuang sisa metablisme melalui sistem ekresi. Diriku tak diupah atau pun sepatah kata, “Thank you my blood.” Namun diriku tak bersedih karena hal itu, sebab itu adalah takdirku. Aku sesosok ciptaan Tuhan berwarna merah yang sering dipanggil dengan nama populerku yaitu Darah.
Di dalam sebuah rumah yang berbentuk tangan, kaki, hidung dan sebagainya—yang kerap kali kusebut Manusia—di situlah aku aku berkediaman. Di dalam kediaman tersebut terdapat 55% dari diriku dan 45% lagi adalah butiran dari diriku. Butiran tersebut terdiri atas sel-sel, yaitu yang berwarna merah bernama Eritrosit, yang putih bernama Leukosit, dan yang selalu membeku bernama Trombosit.
Mereka bertiga mempunyai tugas masing-masing. Si Eritrosit bertugas untuk mengangkut oksigen, si Leukosit bertugas sebagai tentara yang membunuh bibit penyakit dan segala benda asing yang menggangguk yang masuk ke dalam kediaman kami (Manusia), dan si Trombosit bertugas membekukan diriku (Darah). Si Eritrosit mengandung hemoglobin yang membuat diriku selalu berwarna merah. Jika kau ingin berkenalan denganku, tusuklah jarimu sedikit maka aku akan keluar dari tempat kediamanku. Sambil bekerja untuk menutupi lukamu, mari kita berkenalan. Dirimu bisa melihat diriku yang berwarna merah.
Tempat tinggal istimewaku adalah pembuluh darah—berada di dalam kediaman utama. Berdasarkan fungsi tempat tinggal istimewaku terbagi atas tiga. Yaitu yang pertama bernama populer Arteri: fungsinya membawa keluar diriku dari jantung, yaitu tempat aku dipompa. Kedua bernama Vena: berfungsi membawa diriku kembali ke Jantung. Dan yang ketiga bernama Kapiler, ia berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
Di dalam tubuhmu—tempat kedimanku—aku beredar dua kali, atau disebut juga dengan peredaran Ganda: besar dan kecil. Pada peredaran kecil, aku mulai berjalan melewati jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke Jantung. Jantung adalah kantorku. Sedangkan peredaran besar yaitu perjalananku yang dimulai dari bilik jantung keseluruhn tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan jantung.
Selain itu, diriku juga terbagi menjadi 4 golongan. Petama golongan bangsawan yaitu O, golongan menengah yaitu A dan B, dan terakhir adalah golongan miskin yaitu AB. Itulah diriku, kuharap kamu dapat mengenalku dan bagaimana perkalananku.
[Sebuah tulisan yang tidak sengaja ketemu ketika beres-beres buku lama. Saya menulis ini untuk tugas biologi pada tanggal 07 April 2009, ketika masih duduk di bangku SMA, kelas III IPA. Maksud membuat karangan seperti ini, agar otak kanan dapat diikutsertakan dalam mempelajari materi tentang Darah. Otak kanan tidak mengenal tulisan, analisa, menghitung dan lain-lai,n namun memiliki memori jangka panjang. Materi-materi yang dipelajari di sekolah kebanyakan menggunakan otak kiri yang memiliki fungsi terbalik dari otak kanan, dan tentu saja memori otak kiri adalah memori jangka pendek. Maka dari itu, membuat cerita seperti di atas dapat membuat kita membayangkan (melibatkan otak kanan) dan memahami makna-makna yang disampaikan dengan baik (melibatkan otak kiri). Tentu saja kejasama kedua belahan otak tersebut akan menyebabkan peserta didik mudah memahami dan memorinya akan bertahan lama.]