Cinta yang tulus itu tidak pernah memberikan setengah hatinya kepada pasangannya. Dia akan memberikan seutuhnya hati yang dia miliki. Karena sejatinya, menjadikan seseorang kekasihmu (Ingat kekasih! Bukan pacar. Kekasih memiliki arti yang lebih dalam ketimbang hanya pacar. Bukankah pasangan yang sudah menikah pun memanggil pasangannya 'kekasih'? Bukan Pacar) sama halnya kau menjadikan dia bagian dari dirimu. Jadi, tak heran jikalau kau kehilangan dia, maka seluruh fisiologis tubuhmu akan terganggu. Ada yang lupa jadwal makan, ada yang tidur setiap saat karena kosong pikiran dan bahkan ada yang tidak tidur-tidur, putus urat syaraf pelan-pelan dan masuk rumah sakit jiwa. Bukankah begitu yang banyak terjadi di masa kini? Banyak orang sinting karena narkoba, dan banyak pula yang sinting gara-gara ce i en te a= CINTA.
Cinta sejati itu, tidak pernah terbukti dengan kekata, akan tetapi dari waktu. Jika waktu selalu ada diantara kalian, menyatukan hubungan yang sedari dulu tak pernah lekang, dan kalian masih tetap menjadi 'satu' dalam buliran waktu, itulah cinta sejati. Namun, cinta sejati tidak pernah menuntut untuk 'kau ada bersamaku setiap waktu' tapi menuntut 'kau harus ada bersamaku dalam masa demi masa, meski sekarang kita tak bisa bersatu'. Cinta sejati itu adalah ENDING-nya kau akan bersamaku. Jika tidak, maka 'kau hanyalah pelajaran cinta bagiku'. Dan kehilangan, adalah kata yang lebih buruk dari Neraka.
Next time, i will write again.